Layanan, Fitur,dan Tokoh Telematika

Layanan Telematika

Layanan Telematika merupakan  layanan dial up ke internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh dari sarana telematika. Beberapa layanan yang terdapat pada layanan telematika adalah :

  1. Layanan Informasi (Information Service)

Layanan telematika yang pertama adalah layanan informasi. Pada layanan ini telematika menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung. Contohnya :

  1. Navigation assistant (real-time traffic information)
  2. Weather, stock information
  3. Entertainment and M-Commerce
  1. Layanan Keamanan

Layanan telematika yang kedua adalah layanan keamanan. Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Contohnya :

  1. Emergency rescue with 911
  2. Penggunaan Firewall dan Antivirus
  3. Car location tracing (thief-proof)
  1. Layanan Context-Aware dan  Event-base (Context-Aware Service)

Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:

  1. The acquisition of context, berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan.
  2. The abstraction and understanding of context, berkaitan dengan pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
  3. Application behaviour based on the recognized context, berkaitan dengan bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
  1. Layanan Perbaikan sumber   (Resource Discovery Service)

Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. Layanan Perbaikan Sumber juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan. Contohnya : Yellow pages service.

Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :

  1. Dilihat dari bidang ekonomi : Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industri produk barang dan jasa.
  2. Dilihat dari bidang politik : Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan publik sehingga menghasilkan dukungan politik.

Dari kedua bidang tersebut kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :

  1. Pengembangan peningkatan kapasitas industri.
  2. Pengembangan layanan publik.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu :

  1. Peningkatan kinerja layanan publik yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangunan.
  2. Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

Fitur Telematika

Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada 6 buah fitur yang terkait dengan interface telematika, yaitu:

  1. Head up display system, yaitu setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa
  2. Tangible user interface, merupakan sebuah antar muka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut.
  3. Computer vision, merupakan ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar.
  4. Browsing audio data, merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera.
  5. Speech recognition, merupakan proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device (perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer.
  6. Speech Synthesis, merupakan transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.

Tokoh Telematika

Biografi J.B Kristiadi

J.B Kristiadi lahir 4 Mei 1946, anak keenam dari sembilan bersaudara itu hanya tiga tahun tinggal di kota kelahirannya, Solo. Setelah itu, ayahnya, B.S. Pudjosukanto, guru di sekolah Belanda di Solo, memboyong Kris ke Jakarta. Anak pemalu dan pendiam ini terkadang suka jahil, sering menyembunyikan tas temannya. Sebagai anak keluarga gedongan, ia satu-satunya yang bersepatu di SD-nya. Malu pakai sepatu sendirian, tuturnya, Setiap mau berangkat sekolah, dari rumah saya pakai sepatu. Lalu sesampai di sekolah saya copot, dan nyeker seperti teman-teman yang lain.

Orangtuanya mendidiknya dengan cara Belanda. Sewaktu makan tidak boleh bicara, dan tiba saatnya semua harus kumpul di meja makan, misalnya. Sang ayah selalu menanamkan bahwa hidup harus menghasilkan suatu karya. Walau begitu, soal pilihan sekolah diserahkan pada anak-anaknya.

Cita-citanya waktu kecil ingin jadi pilot. Karena suka merakit radio dan bongkar-bongkar mesin, cita-citanya berubah, ingin jadi insinyur elektro. Mesin jahit ibunya dibongkar, tapi ternyata ia tak bisa memasangnya lagi. Saking sukanya pada ilmu eksakta, Kris sempat bersekolah rangkap: pagi di SMA jurusan ilmu alam, sore di SMA jurusan sosial-budaya. Tapi, itu hanya berlangsung satu tahun  orang tuanya hanya mau membiayainya di satu sekolah saja. Lulus SMA, Kris kemudian masuk Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) Universitas Indonesia.

Pada 1966, Kris ikut demonstrasi menentang Orde Lama. Sewaktu Arief Rahman Hakim yang tertembak sampai tewas dalam salah-satu aksi demo, ia ikut menggotongnya. Namun kuliahnya berlangsung lancar. Malah semasih menyusun skripsi, ia sudah diterima jadi pegawai Departemen Keuangan. Menempuh pendidikan S3 di Sorbonne University pun lancar, sampai ia lulus dengan summa cum-laude.

Kris mengaku dirinya generalis. Sebelum menjabat Sekretaris Menteri Komunikasi dan Informasi, ia antara lain pernah menjabat Ketua Lembaga Administrasi Negara, Deputi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Di Kementerian Komunikasi dan Informasi, ia menangani bidang telematika, meliputi kesenjangan digital, sumber daya manusianya, sistem informasi. Juga membenahi infrastruktur, Kris membangun voice over internet protocol (telepon menggunakan internet), dan lain-lain.

Minat masyarakat terhadap teknologi informasi cukup bagus, tapi kebanyakan anak-anak kota. Sementara anak-anak kampung baru pada game (playstation), komentar pakar telematika ini. Tapi Kris melihat bahwa keduanya positif. Paling tidak untuk melatih berpikir secara sistematis dan mengadu kecepatan berpikir.

Menikah adalah pengalamannya yang paling berkesan, 1976. Ketika mencari data untuk disertasinya tentang negara berkembang, Kris izin pulang ke Tanah Air selama tiga bulan. Sambil berenang minum air. Sambil cari data, sekalian mereguk nikmatnya perkawinan. Kembali ke Prancis, Kris sudah bawa istri.

Di waktu luang, Kris menyalurkan hobinya bermain musik ini kegemarannya sejak remaja. Musik apa saja ia suka: jazz, klasik, pop, rock. Biasanya waktu sore kalau lagi kumpul sama keluarga, ujar penggemar alunan musik Kenny G ini. Untuk olahraga, ia suka joging dan pencak silat.

Demokratis dalam mendidik anak, tapi ayah empat anak ini tetap menanamkan disiplin. Saya lebih memberi nasihat atau contoh dari akibat perbuatan negatif, ujar Kris. Soal prinsip hidup, ia berujar: Bagi saya gagal itu adalah awal dari sukses. Hidup itu kita jalani dengan tekad kuat.

 

Sumber :

http://oetaribudhi.blogspot.co.id/2014/11/layanan-telematika.html

ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/J/20030630-60-J_2.html

Leave a comment